BREAKING NEWS

Diduga Tak Sesuai RAB, Pekerjaan Talud Jalan di Wajo Dianggap Asal-Asalan


SULSELINFO.net
WAJO - Proyek Rekontruksi jalan berlokasi di Talagae - Kading, Kecamatan Bola disorot dari berbagai kalangan terutama pada pembuatan dinding talud yang campuran semennya tidak maksimal di antara susunan batu gunung

Proyek puluhan miliar itu, diduga kuat kalau.pengerjaan talud asal asalan terutama spek pemasangan batu gunung tidak presisi dan banyak berongga yang tidak berkekuatan untuk menahan sirtu atau timbunan yang akan menjadi lapisan nantinya.

Pada prinsifnya pemasangan talud atau pondasi seharusnya bentuknya meruncing keatas sehingga dapat menahan beban, baik dari atas maupun dari samping dan juga tidak bisa ada rongga antara batu yang satu dengan batu yang lain.

Namun beberapa proyek infra struktur jalan yang di kerjakan  tahun 2025 di duga pekerjaan taludnya tidak sesuai dengan RABnya apalagi campuran semen yang dipergunakan sebagai perekat antara batu tidak dapat berfungsi maksimal

Proyek APBD Tahun 2025 ini, bernilai Rp.10.335.379.148,- di kerjakan : CV.YUSMA PERDANA dengan Volume: 1810 M X 4,5 M + Talud, selama 90 ( Sembilan puluh) hari.

Salah seorang Pemerhati Anti Korupsi Kabupaten Wajo "Laniju" memgatakan bahwa pengerjaan talud sepanjang 1810 meter sangat memprihatinkan mutunya di mana campuran semen yang di pergunakan tidak tergolong rasio umum," kata laniju

Laniju menyampaikan kalau rasio umum untuk mencapai hasil yang kokoh perbandingan semen, pasir, batu gunung
yaitu 1 : 3 : 4 camouran lebih kuat menghasilkan pondasi yang lebih kokoh,dengan biaya yang lebih tinggi karena butuh semen banyak

Dan pada rasio umum 1 : 4 : 5  yang sering di gunakan untuk.pondasi batu gunung menghasilkan keseimbangan yang baik antara biaya dan kekuatan, hal ini merupakan pedoman umum dalam mengerjaka sebuah pondasi atau talud.

sedangkan pengerjaan talud pada rekonstruksi jalan di kecamatan bola di duga kuat tak tidak teemasuk pada kedua rasio umum tersebut, karena campuran semen yang di hasil tidak menjadi perekat pada batu gunung yang terpasang

Pejabat pembuat komitmen (PPK) Dr.yesser  yang kami coba konfirmasi terkait hal tersebut belum ada respon sampai berita ini di publikasikan 

(tim redaksi)